Nikmatnya ke Tanah Haram Sembari Khatam Bulughul Maram
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan beribu-ribu nikmat yang tiada terukur. Tidak lupa shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat beserta keluarganya. Al-Quran dan Al-Hadits merupakan pondasi atau pedoman dasar umat Nabi Muhammad SAW. Keduanya saling berkaitan dan melengkapi, karena di antara urgensitas hadits adalah sebagai penjelas dan perinci hal-hal yang masih umum dalam Al-Qur’an. Maka sebagai seorang muslim, seyogiyanya kita berusaha untuk menjaga pondasi ini dengan menghafalkan, mempelajari, dan memahami dua pedoman dasar tersebut.
Rasulullah SAW bersabda: ‘’Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu itu dengan mengambilnya dari hamba-hamba-Nya secara sekaligus, akan tetapi dengan mewafatkan para ulama. Sehingga ketika tidak ada para ulama, orang-orang mengambil rujukan dari orang-orang bodoh. Lalu orang-orang bodoh tersebut ditanya, dan mereka pun berfatwa tanpa didasari dengan ilmu yang benar, sehingga mereka pun sesat dan menyesatkan.’’ (HR.Bukhori dan Muslim)
Mengetahui urgensitas menghafal dan mempelajari hadits, semestinya kita para penuntut ilmu adalah orang-orang terdepan yang menjaga kalam Rasullah SAW. Alhamdulillah dengan izin Allah, Kawakibul Fushoha yang dibimbing langsung oleh Syaikh Syarofuddin Al-Azhary hadir sebagai suatu lembaga di Mesir yang berpegah teguh kepada manhaj Azhary, yaitu menghafal Al-Quran, Al-Hadits, dan berbagai matan dari setiap disiplin keilmuan yang disempurnakan dengan penjelasannya secara bertahap.
“Alhamdulillah atas izin Allah SWT dan kesabaran serta motivasi dari Syekh, saya berhasil menyelesaikan hafalan hadits Bulugul Maram ini selama kurang lebih 2 tahun 5 bulan.”
Selama di Kawakibul Fushoha, Hadits merupakan disiplin ilmu yang saya fokuskan setelah Al-Qur’an. Kitab Bulugul Maram yang disusun oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani merupakan kumpulan hadist-hadist tentang hukum Islam yang disusun secara sistematis berdasarkan bab-bab fikih, memuat 1596 hadits yang berasal dari sumber-sumber utama seperti Shahih al-Bukhori, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan at-Tirmizhi, Sunan an-Nasai, Sunan Ibnu Majah, dan Musnad Ahmad serta lainnya baik yang statusnya hasan maupun dha’if.
Dalam proses menghafal, Syaikh Syarafuddin tak pernah bosan mengingatkan saya untuk menjaga dan mengulang-ulang hafalan serta menumbuhkan nilai-nilai kecintaan terhadap hadits. Metode praktek yang selalu diterapkan Syaikh juga sangat membantu saya pribadi dalam menguatkan hafalan. Seperti saat belajar bersama Syaikh, ketika beliau ingin menggunakan dalil hadits, beliau hanya melontarkan penggalan hadits tersebut dan memberikan kesempatan kepada para muridnya untuk menyambungkan. Benar ataupun salah, beliau selalu mengapresiasi keberanian para muridnya dengan hal-hal sederhana namun berkesan. Metode ini sangat memberikan efek yang baik, karena bisa menumbuhkan rasa percaya diri untuk tidak malu dalam mencoba.
Alhamdulillah atas izin Allah SWT dan kesabaran serta motivasi dari Syekh, saya berhasil menyelesaikan hafalan hadits Bulugul Maram ini selama kurang lebih 2 tahun 5 bulan. Saya hafalkan dan setorkan hafalan hadits ini kepada Syaikh di Kawakibul Fushoha, dan atas izin-Nya saya dapat menuntaskan hafalan ini pada 9 september 2023 di Madinah Al-Munawwaroh, tepatnya ketika beliau bersama anggota Kawakibul Fushoha melaksanakan umroh.
Oleh karena itu, saya memohon doa dari teman-teman dan dari Syaikh khususnya, semoga saya bisa menjaga, mengamalkan, dan mengajarkannya kepada orang banyak. Jazakumullah khairan ya syaikhona, terima kasih atas dedikasimu selama ini. Semoga engkau senantiasa dalam naungan dan lindungan-Nya. Dan semoga Allah SWT lipat gandakan semua kebaikan yang telah engkau berikan kepada kami para muridmu.
Aamin yaa Rabbal ‘Alamin.
Kairo, 29 Oktober 2023
Oleh: Raudhatul Jannah
Punya Pertanyaan Tentang Kawakib?
Hubungi admin di sini:
- (+20) 155 689 0480