Rihlah Ruhaniyah bersama Kawakibul Fushoha

Al-Qur’an dan Hadis adalah sumber pedoman hidup dan sumber hukum ajaran islam yang tidak dapat dipisahkan satu per satu. Al-Qur’an adalah sumber pertama dan utama yang mengandung ajaran umum. Sedangkan Hadis sebagai sumber ajaran kedua berfungsi -salah satunya- menjelaskan keumuman ayat Al-Qur’an itu sendiri.
Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. yang diturunkan kepadanya secara berangsur-angsur melalui perantara malaikat Jibril. Tidak hanya itu, Allah juga memberikan keistimewaan kepada Nabi Muhammad dengan tidak berbicara menurut keinginan hawa nafsunya. Sehingga segala ucapannya, perbuatannya, dan ketetapannya dalam kehidupan sehari-hari menjadi tuntunan bagi umatnya, yang dikenal dengan al-hadis an-nabawiy.
Dalam kesempatan kali ini Kawakibul Fushoha melaksanakan rihlah ruhaniyah berupa dauroh Al-Qur’an dan Hadis umdatul ahkam. Alhamdulillah atas ridho-Nya serta ridho dari Syaikhuna Syarofuddin Al-Azhari kami dapat melaksanakan dauroh ini dengan baik.

Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan rihlahnya Syaikhuna ke haramain Makkah dan Madinah untuk melaksanakan umrah bersama sebagian anggota Kawakibul Fushoha. Sedangkan sebagian lagi -yang tidak umroh-, diberikan amanah untuk melaksanakan rihlah ruhiyah dengan perantara dauroh, alasan Syekh memberikan kewajiban kepada muridnya untuk menghafalakan Al Qur’an dan Hadis umdatul ahkam karena hubungan yang erat dengan tempat yang beliau kunjungi yakni Makkah tempat diturunkannya Al-Qur’an, dan Madinah tempat dimakamkannya Nabi Muhammad SAW. sebagai sumber Hadis, serta bertepatan dengan bulan kelahiran Rosulullah SAW. yakni bulan Rabiul Awwal.
“Tidaklah Syekh memberikan amanah kepada muridnya untuk melakukan sesuatu, kecuali banyak kebaikan dan keberkahan yang terdapat di dalamnya.”
Oleh karena itu, beliau selalu menegaskan kepada muridnya untuk ikhlas dan sabar serta yakin pada semua hal yang dihafal dan dipelajari pasti bermanfaat di kehidupan kelak.
Adapun dauroh ini dilaksanakan selama kurang lebih lima belas hari; lima hari pertama dauroh matan yang dimulai pada hari Rabu tanggal 25 September sampai hari Ahad 29 September. Kemudian pada tanggal 30 September dilaksanakan ujian matan. Sementara itu, dauroh Al-Qur’an dimulai pada hari Selasa tanggal 1 Oktober sampai dengan hari Kamis 10 Oktober. Kemudian di tanggal 11 Oktober dilaksanakan ujian dauroh Al-Qur’an.
Sebagaimana kita tahu bahwa Kawakibul Fushoha mempunyai kurikulum wajib, yaitu hafalan Al-Qur’an dan Matan. Di mana setiap harinya semua anggota kawakib diharuskan untuk menyetorkan hafalan ke Syekh atau Musyrif dan Musyrifah di setiap rumah. Adapun target hafalan yang disetorkan setiap harinya satu lembar untuk anggota baru dan dua lembar satu halaman untuk anggota lama. Namun, karena dauroh adalah hari yang dikhususkan untuk menghafal, maka target yang harus di selesaikan tentunya lebih banyak, yaitu lima lembar untuk anggota baru, dan satu juz untuk anggota yang sudah pernah menyelesaikan hafalan kepada Syeikh sebelumnya. Adapun target Hadis yang harus diselesaikan perharinya yaitu 30 hadis, sehingga dalam jangka waktu lima hari kami harus menyelesaikan 150 Hadis.
Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT. dan mengucapkan terima kasih kepada guru kami Syekh Syarofuddin Al-Azhari yang sudah memberikan kesempatan dan amanah kepada kami untuk menghafal Al-Quran dan Hadis bertepatan dengan rihlahnya Beliau. Sehingga bagi kami anggota yang belum bisa melaksanakan rihlah ruhaniyah berupa umroh ke tanah suci, tetap bisa melaksanakan ibadah yang tidak kalah mulianya yakni dengan menghafal Al-Qur’an dan Hadis. Meskipun berat dan merasa sedih karena Syekh tidak berada di lingkungan kami, namun kami tetap berusaha dalam melaksanakan amanahnya dengan baik.
Semoga Syekh Syarofuddin Al-Azhari selalu dalam lindungan-Nya serta umroh yang beliau laksanakan maqbulah di sisi Allah SWT. dan semoga Allah SWT. membalas kebaikan serta kesabaran Syekh dalam membimbing dan mengarahkan muridnya dengan sebaik-baik balasan dari-Nya.
Dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bagian dauroh selaku perwakilan yang ditunjuk langsung oleh Syekh untuk memantau kegiatan dauroh kali ini. Semoga Allah membalas kebaikan atas khidmahnya kepada Syeikh. amin ya rabbal ‘alaminn.
Ditulis oleh: Ustadzah Irma Nurhasanah