Apakah Benar Manusia Bisa Menghafalkan Al-Qur’an?

Al-Quran merupakan kitab suci yang mencakup firman Allah yang diturunkan sebagai mukjizat kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril secara berangsur-angsur, agar dijadikan pedoman untuk umat islam dalam kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
Ada banyak sekali keutamaan menghafal Al-Qur’an yang dijanjikan Allah, tetapi karena banyaknya huruf didalamnya ini membuat saya dahulu tidak percaya kalau ada manusia yang bisa menghafalkan Al-Qur’an.
Perjalanan saya bersama Al Qur’an dimulai saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dengan mengikuti Majelis Qur’an. Sejak itulah saya mulai belajar membaca setiap huruf dari Al-Qur’an sampai saya bisa menyelesaikan tilawah Al Qur’an 30 juz yang setiap hari dibacakan ke guru saya.
Setiap hari saya kagum dan heran ke guru saya karena selalu bisa melanjutkan setiap ayat yang saya baca tanpa melihat Al-Qur’an. Saat itu saya mengira karena guru saya selalu mendengar murid muridnya membaca Al-Qur’an, bukan karena sengaja menghafalkannya.
“Perjalanan ini pun berlanjut ketika saya memasuki Madrasah Aliyah, di situlah pertama kali saya mengetahui dan merenungi kalau ternyata Al-Qur’an merupakan pedoman hidup manusia yang memiliki banyak keutamaan untuk dihafalkan.”
Awalnya saya mengikuti dauroh Al-Qur’an di bulan Ramadhan untuk balajar membaca Al Quran sesuai hak setiap hurufnya. Saya semakin dibuat takjub karena ternyata mempelajari Al-Qur’an tidak semudah yang saya pikirkan, bahkan saya butuh waktu seminggu untuk belajar membaca basmalah yang benar.
Singkatnya, lulus dari Madrasah Aliyah saya ingin melanjutkan kuliah sambil menghafal Al-Qur’an. Alhamdulillah, Allah SWT menakdirkan saya untuk melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Al Azhar Kairo.
Alhamdulillah a’la ni’matil azhar saya dipertemukan dengan Syekh Syarafuddin Al-Azhari yang menjadi guru sekaligus ayah saya di Mesir. Beliau merupakan Rasul (utusan) yang dikirim Allah untuk saya dalam mempelajari Al-Qur’an dan memperdalam pemahaman saya tentang Islam. Beliau yang membuka mata dan hati saya untuk melihat segala sesuatu yang mustahil dipikiran saya ternyata hal yang mudah kita capai dengan kesungguhan diri dan mengharap rahmat Allah, terutama dalam proses menghafal Al-Qur’an ini.
Alhamdulillah, salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan di tahun 2024 ini yaitu saya bisa mengkhatamkan hafalan Al-Quran di tempat paling mulia, tempat Al-Quran pertama kali diturunkan, Makkah Al-Mukarramah tepat setelah melaksanakan ibadah umroh bersama Syekh Syarafuddin Al-Azhari.
Perjalanan saya bersama Al-Qur’an ini tentu saja bukan hal yang mudah. Ada banyak sekali tantangan, baik secara internal dari diri saya maupun eksternal. Ada banyak air mata, keluh kesah dan rasa ingin menyerah menghantui, tetapi alhamdulillah Allah masih kuatkan saya sampai saat ini. Tentu saja hal ini juga tak terlepas dari doa dan dukungan orang tua, keluarga dan teman-teman seperjuangan di Mesir dalam menemani setiap proses saya.
Menjadi tantangan baru bagi saya untuk menjaga hafalan yang sudah saya dapatkan juga bagaimana mengajarkan dan menerapkan isi Al-Qur’an ini dalam kehidupan sehari-hari. Sangat mustahil bagi saya bisa menghafalkan Kalam Rabbi tanpa bimbingan murobbi, Syekh Syarafuddin Al-Azhari. Semoga beliau selalu dalam penjagaan Allah dan semoga Allah membalas semua pengorbanan beliau untuk kami mahasiswa Indonesia di Mesir dengan sebaik baik balasan. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.
Ditulis oleh: Andi Tenri Rawe