Open House Ummu Ammar; Perayaan Euforia Lebaran di Perantauan
Salah satu tradisi yang identik saat perayaan Idul Fitri atau Idul Adha adalah open house. Alhamdulillah untuk yang pertama kalinya Bayt Ummi Ammar bisa menggelar open house bagi takhosus S2, kawikibiyat dan qoofiyat yang mana awalnya mengadakan acara ini hanya sebuah wacana akhirnya menjadi nyata.
Kala itu, dalam suatu diskusi kecil bersama anak rumah setelah berbuka puasa, salah satu dari mereka atau sebut saja Awe mengusulkan “Guys, gimana kalo nanti kita ngadain open house Idulfitri biar kita abis salat Ied itu ga rebahan, gabut, sibuk sendiri-sendiri? ”. Anak-anak rumah yang lain pun langsung merespons dengan antusias. “Ouh iya, boleh banget, ayo-ayo gasss!” sahut yang lainnya dengan penuh semangat.
Dari obrolan itu, kami bermaksud mengadakan acara open house sebagai ajang mempererat silaturahmi bersama keluarga di tanah perantauan, khususnya keluarga Kawakibul Fushoha dan Dar Qof banat, pun sebagai upaya menjaga tradisi di kampung halaman yang mana setelah salat Ied, kita sowan kepada sanak-saudara lalu bersalaman, bermaafan, dan setelah itu makan-makan. Selain itu pula kami ingin mempersembahkan momentum terbaik sebelum kami menanggalkan kaki dari rumah Ummi Ammar di akhir Juli karena masa sewa yang sudah habis.
Tak lama setelah berwacana sedemikian rupa, musyrifah kami- pun membagikan tugas kepada masing-masing anggota sesuai kemampuannya, diantaranya ada yang bertugas memasak, menghiasi rumah, belanja, dll. Alhamdulillah, di malam sebelum hari Idulfitri tiba, kami telah menyelesaikan semuanya sesuai rencana. Dinding rumah pun didekorasi dengan dekorasi bernuansa emas dengan tulisan “Ied Mubarak” ditambah gemerlapnya lampu yang membuat hiasannya semakin cantik. Hidangan makanan-pun disiapkan berjajar satu persatu, ditambah suara takbiran yang menggema dari suara speaker hitam yang berada di ujung ruangan solah menjadikan suasana bertahan seperti di rumah kampung halaman.
“Kami ingin mempersembahkan momentum terbaik sebelum kami menanggalkan kaki dari rumah Ummi Ammar di akhir Juli karena masa sewa yang sudah habis.“
Setelah melaksanakan solat Ied di Masjid Khazan, kami menggali menuju rumah untuk memeriksa suatu-hal yang kurang dan bersiap menyambut para tamu yang mulai berdatangan. Demikian merupakan suatu kebahagiaan lebih dan kehormatan bagi kami karena guru kami Syekh Syarafuddin bisa datang ke acara kami. Tentu saja kami menyambut kedatangan beliau dengan senang hati dan khidmat. Bukanlah beliau, apabila tidak mengapresiasi dari hal terkecil sampai hal terbesar. Alih-alih Syekh-pun sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih banyak atas terselenggaranya acara ini karena telah menciptakan ukiran kenangan baru dari rumah asrama kawakib. Di sinilah tempat menyatunya senyuman antara kawikibiyat dan qoofiyaat yang semakin mempererat tali kekeluargaan dan persaudaraan.
Di tengah taujihat beliau yang menggugah hati dan selalu menjadi
bahan refleksi diri, beliau mengajak kami untuk bershalawat dan takbiran bersama, tak lupa beliau selalu mengingatkan muridnya tentang keadaan saudara muslimin di Palestina dan mendoakan mereka, semoga bisa merasakan kebahagiaan yang sama di hari raya ini walaupun serangan demi serangan masih menggempur mereka.
Sebelum mengakhiri pra katanya dan ditutup dengan doa bersama, Syekh mempersilahkan salah satu murid S2 untuk menceritakan kehidupan barunya di jenjang pendidikan magister. Ia merupakan senior di Kawakibul Fushoha sekaligus musyrifah pertama kami di bait Ummu Ammar, kami selalu menyapanya dengan sebutan Kak Najla. Ia menceritakan betapa bangganya bisa menjadi bagian dari Kawakibul Fushoha yang mana manisnya perjuangan bertahan di Kawakib bisa ia rasakan di bangku kuliahnya sekarang. Lebih khusus lagi, ia begitu bahagia dan bersyukur bisa memiliki Syekh yang tidak hanya menjadi guru tetapi menjadi sosok murobbi yang banyak mengajarkan nilai-nilai kehidupan, terutama dalam meniti perjalanan menuntut ilmu di Negeri Kinanah ini.
Alhamdulillah acara berlangsung lancar dan penuh kehangatan. Bersua bersama, saling bertegur sapa, berbagi cerita, tertawa ria dan canda, lelah kami-pun terbalas dengan melihat mereka bahagia. Memang benar apa yang telah dikatakan guru kami bahwasanya “as’adun naasi man as’ada ghoirohu” (orang yang paling bahagia adalah orang yang bisa membahagiakan orang lain ).
Di hari raya yang penuh momentum ini, semoga setiap langkah kita selalu di bawah petunjuk-Nya dan dirahmati oleh-Nya. Semoga kasih sayang dan perdamaian senantiasa menyertai kita semua. Selain hal itu, kami tak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada al-Azhar yang telah memberikan segala kebaikan kepada kami, baik berupa materi maupun non materi. Semoga Allah SWT selalu menjaga, memberikan keberkahan, kesuksesan dalam setiap langkah-nya. Selanjutnya, teruntuk kami diakui sebagai santri Azhari hakiki yang dapat mengamalkan ilmunya dimana-pun kaki kami berpijak. Aamiin.
Selamat Idulfitri 1445! Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin.
Ditulis oleh: Anne Qiyamul Witriah
Punya Pertanyaan Tentang Kawakib?
Hubungi admin di sini:
- (+20) 155 689 0480