قهر ألفية ابن مالك: الكفاح والتضحية وحلاوة العلم

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah perkara-perkara yang baik, salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan hidup, meninggikan derajat pemiliknya, dan mengubah perjalanan hidup menjadi lebih bermakna. Menuntut ilmu adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan, ujian yang menguji keteguhan dan kesabaran. Dalam kesempatan ini, saya ingin berbagi pengalaman mendalam saya dalam menuntut ilmu, yaitu perjalanan menghafal matan Alfiyyah Ibnu Malik, sebuah proses yang tidak hanya membutuhkan usaha dan perjuangan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga yang mengukir dan membentuk kehidupan saya hingga kini.
Dalam makalah ini, saya Maspupah Qurrota Aini ingin berbagi tentang perjuangan, harapan, dan kebahagiaan yang saya alami, serta bagaimana bimbingan dan nasihat berharga dari Syaikh Syarafuddin al-Azhary membantu saya menuntaskan hafalan Alfiyyah Ibnu Malik.
Menghafal matan adalah sebuah perjalanan yang tidak hanya menuntut daya ingat saja, tetapi juga keikhlasan hati dan keteguhan jiwa. Matan Alfiyah, dengan kedalaman ilmunya, telah menjadi salah satu jalan yang saya pilih. Namun, jalan ini tidak pernah mudah. Di awal perjalanan, saya sering kali ragu apakah saya mampu menyelesaikainnya atau tidak. Tetapi ada satu keyakinan yang terus tertatanam dalam benak saya bahwa setiap langkah menuju ilmu adalah ibadah, dan di dalamnya terdapat berkah yang luar biasa.
“Banyak ilmu pengetahuan yang bersumber dari bahasa Arab, sebuah bahasa yang begitu agung. Keagungan bahasa ini tidak sebatas alat komunikasi di Jazirah Arab, tetapi juga menjadi kunci untuk memahami disipin ilmu lainnya.”
Bahasa Arab menyimpan banyak keajaiban dan rahasia-rahasia yang luar biasa. Karena itu, saya memutuskan untuk menghafal Alfiyah Ibnu Malik sebagai langkah awal untuk memahami turots-turots keilmuan. Kitab Alfiyyah Ibnu Malik merupakan karya monumental yang merangkum ilmu nahwu dan shorof dengan cara yang ringkas namun padat. Keindahan dan kedalaman isi kitab ini membuatnya menjadi panduan yang sangat berharga bagi siapa saja yang ingin memahami bahasa Arab secara mendalam dan menyeluruh.
Di sinilah peran Kawakib dan Syekh Syarafuddin al-Azhary hadir dalam hidup saya. Beliau tidak hanya memberikan semangat, tetapi juga menunjukkan bahwa ilmu membutuhkan hati yang lunak untuk diterima. Oleh karenanya belau sering memberikan nasihat yang menjadi penerang dalam perjalanan saya. Meski di awal istiqamah terasa sulit, terutama dengan kesibukan lain yang tak kalah penting, tetapi semenjak saya mulai menghafal matan Alfiyah, saya makin sadar bahwa jalan yang harus di ambil sebagai penuntut ilmu adalah berkomitmen pada ilmu.
Saya belajar bahwa ilmu hanya diraih dengan kesungguhan dan pengorbanan. Selama kurang lebih 4 bulan dengan bimbingan dari Syekh dan lingkungan belajar yang kondusif, alhamdulilah saya berhasil menuntaskan hafalan saya hari Senin, 19 Agustus 2024.
Kini, meskipun hafalan itu telah selesai, perjalanan ini sejatinya masih jauh dari kata usai. Hafalan hanyalah awal dari tanggung jawab yang lebih besar, menjaga, mendalami, dan mengamalkan ilmu yang telah tertanam. Di balik pencapaian ini, saya ingin menyampaikan rasa syukur yang tiada terhingga dan penghormatan yang mendalam kepada Syekh Syarafuddin al-Azhary. Beliau bukan sekadar seorang guru, melainkan cahaya penuntun yang penuh kelembutan, seorang pembimbing yang dengan kasih sayangnya membentuk semangat para muridnya.
Keikhlasan beliau dalam mendidik dan kesabaran yang tiada tara dalam memberi arahan telah membuka mata hati saya untuk melihat ilmu sebagai warisan yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Beliau adalah pilar yang menopang setiap langkah saya, pelita yang menerangi saat saya merasa ragu, dan kekuatan yang memacu saya untuk terus berjuang.
Tanpa bimbingan beliau, saya mungkin takkan mampu menyelesaikan hafalan ini. Tanpa kehadirannya, saya takkan merasakan manisnya kesungguhan dalam belajar, dan tanpa keikhlasannya, saya mungkin takkan mencapai titik pencapaian yang begitu berharga dalam hidup saya ini. Setiap langkah saya adalah buah dari doa, nasihat, dan arahan yang beliau berikan dengan penuh cinta dan kesabaran.
Semoga Allah senantiasa menjaga, melimpahkan kesehatan, serta keberkahan kepada beliau. Semoga ilmu yang beliau ajarkan menjadi amal jariyah yang terus mengalir, dan semoga Allah meninggikan derajat beliau di dunia dan di akhirat. Jazahullahu khairon katsiron atas segala ilmu dan bimbingan yang telah diberikan. Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan langkah ini di bawah naungan doa dan arahan beliau.